Perbedaan Routing Statis dan Dinamis
Apa Perbedaan Routing Statis dan Dinamis
Dalam sebuah jaringan, ada beberapa jenis routing. Jenis routing yang paling umum digunakan adalah routing statis dan routing dinamis. Untuk mengetahui lebih lanjut, baca penjelasan berikut ini!
Apa Itu Routing Statis?
Routing statis adalah proses mengkonfigurasi router jaringan menggunakan tabel routing yang dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
Administrator jaringan akan mengisi setiap entri tabel penerusan pada setiap router yang terhubung ke jaringan. Mereka harus menyertakan atau menghapus rute statis ketika topologi berubah.
Routing statis adalah pengaturan routing paling sederhana dalam jaringan komputer. Oleh karena itu, penggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet skala kecil.
Kelebihan Routing Statis
- Mengurangi kinerja CPU router karena pemrosesan didistribusikan ke setiap router.
- Penghematan bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat bertukar paket.
- Dapatkan informasi dari isi tabel routing selama pertukaran paket.
- Routing statis lebih aman.
- Administrator bebas menentukan jalur jaringan.
Kekurangan Routing Statis
- Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi tentang router yang terhubung.
- Jaringan kecil saja.
- Konfigurasi lebih rumit terutama jika beberapa komputer terhubung.
- Memerlukan waktu setup yang lebih lama.
- Jika jalur terputus, jaringan berhenti.
Apa Itu Routing Dinamis?
Routing dinamis adalah jenis router yang secara otomatis dapat menghasilkan tabel routing berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung.
Tidak seperti routing statis, routing dinamis memiliki protokol perutean yang secara otomatis mengatur router untuk berkomunikasi satu sama lain dengan memberikan informasi tentang jaringan dan koneksi antar router.
Informasi ini digunakan untuk membangun dan meningkatkan tabel routing. Ada berbagai jenis protokol routing dinamis, seperti:
- Routing Information Protocol (RIP)
- Border Gateway Protocol (BGP)
- Internal Gateway Routing Protocol (IGRP)
- Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan Routing Dinamis
- Cocok untuk jaringan dengan jangkauan yang lebih luas.
- Konfigurasi jaringan lebih cepat.
- Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem.
- Melindungi kamu jika terjadi kegagalan jaringan.
- Ketika jaringan baru ditambahkan, tidak perlu mengkonfigurasi semua router. Hanya router yang terhubung.
Kekurangan Routing Dinamis
- Beban kerja router lebih berat karena selalu mengupdate tabel IP.
- Membutuhkan lebih banyak bandwidth.
- Lebih banyak RAM diperlukan untuk menentukan jalur terbaik jika terjadi kegagalan.
Perbedaan Routing Statis dan Dinamis
Routing Statis:
1. Tabel routing dibuat dan dihapus secara manual oleh administrator.
2. Cocok digunakan untuk jaringan skala kecil.
3. Tidak banyak membutuhkan resource.
4. Lebih aman.
5. Tidak menggunakan protokol routing.
6. Berfungsi pada protokol IP.
7. Router tidak dapat membagi informasi routing.
Routing dinamis :
1. Tabel routing dibuat dan dihapus secara otomatis oleh protokol routing.
2. Cocok digunakan untuk jaringan skala besar.
3. Banyak menggunakan resource.
4. Kurang aman.
5. Menggunakan protokol routing seperti RIP, OSPF, dsb.
6. Berfungsi pada inter-routing protocol.
7. Router membagi informasi routing secara otomatis.
Komentar
Posting Komentar